Senin, 07 Mei 2012

tamanku impianku

Dedaunan hijau melambai tertiup angin
denting suara bertalu diantara sunyi taman ini
ragam jenis pohon yang jadi wajibku
ragam perdu di balik ukir batu
memberi celah sunyi untuk sang matahari
dentingan bertalu-talu diantara pepohonan yang bisu
hingga tertekan angin dari asap yang menggebu
Dedaunan hijau runtuh merelakan kawan tua
sesaat hingga suara-suara memberontak di kesunyian taman
hingga mereka berdatangan diantara tanah batu ukir
rindangnya alam taman terusir
khayalku terhenti…..
taman ini memintaku pergi
seakan enggan tak dapat menampakkan lagi
keasrian perlindungan sunyi
yang mereka tawarkan padaku hingga pagi ini
Aku pun beranjak pergi
ketika sang pembawa pesan menawarkanku tuk kembali
nanti berkhayal rindangnya sunyi
paru-paru ibu pertiwi
yang mereka bawa hingga mati dan tumbuh kembali
meski nyata itu telah jauh pergi
Aku berjanji untuk kembali
mengingat kembali hijaunya ibu pertiwi

Petuah angin,

Terik Sang Surya yang begitu merah merekah
Menyentuh kulitku
Diantara bisik amukan Sang Surya 
Kudapati seekor kupu-kupu
Memberiku petuah...
Untuk ke suatu tempat
Entah dimana...

Petuah itulah..
Yang memberiku inspirasi,
dan imajinasi
Seolah memberi pesan untuk yang mengetahui nya
Pesan itu..,
"Jangan kau putus asa,
jalani hidupmu selayak mungkin,,
karna kesempatan tak akan datang untuk....
ke-2 kalinya"